Bumi Resources Sudah Lunasi Pokok dan Bunga Pinjaman Tranche A Sebesar US$334,8 juta

0
1085

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan telah memproses pembayaran keduabelas sebesar US$3,2 juta, Jumat (8/1), yang mewakili bunga pinjaman untuk Tranche A.

Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan keduabelas ini, Perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar US$334,8 juta secara tunai (cash), terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$195,8 juta dan bunga sebesar US$139,0 juta termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

“Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada April 2021,” ),” ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI melalui keterangan tertulis, Jumat (8/1).

Dileep menambahkan kupon payment-in-kind (PIK) dari tanggal 11 April 2018 hingga 8 Januari 2021 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi.

Dengan tren harga batu bara yang naik selama beberapa bulan terakhir, BUMI optimistis tahun 2021 ini kinerja perushaan semakin baik. Apalagi pada awal November 2020 lalu, anak usaha BUMI yaitu  PT Arutmin Indonesia resmi mendapatkan perpanjangan izin dari pemerintah salama 10 tahun hingga 1 November 2030.

Baca Juga :   Tak Kuorum, RUPS BUMI akan Dijadwal Ulang

“BUMI tidak mengalami masalah dalam pembayaran utang, dengan kondisi pasar batu bara saat ini yang mengalami kenaikan harga batu bara di kuartal ke-4 2020, hal ini akan membantu peningkatan kinerja Perseroan di tahun depan (2021). Dengan demikian Perseroan akan mampu untuk terus membayar utang sesuai dengan kesepakatan dalam restrukturisasi tahun 2017,” tulis manajemen BUMI dalam laporan hasil paparan publik  yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Desember lalu.

Harga saham BUMI pada penutupan perdagangan Jumat (8/1) berada di level Rp78 per saham naik 6,85% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Masih mengutip laporan hasil paparan publik,  manajemen BUMI menyatakan harga saham BUMI saat ini masih undervalue.

Dengan hargar Rp78 per saham, nilai kapitalisasi pasar BUMI saat ini sebesar Rp5,32 triliun atau US$378,56 juta (kurs:14.058).

Dengan harga batu bara acuan pada Januari ini sebesar US$75,84 per ton, nilai kapitalisasi pasar tersebut setara dengan sekitar 5 juta ton batu bara. Sementara di sisi lain, penjualan batu bara BUMI secara tahuanan berada di kisaran 83 juta hingga 84 juta ton dan cadangan sebesar 2,7 miliar ton.

Baca Juga :   Bumi Resources Sudah Lunasi Pokok dan Bunga Pinjaman Tranche A sebesar US$331,6 Juta

Berdasarkan perhitungan kasar, aset BUMI yang dapat diatribusikan secara konservatif bernilai US$5 miliar dengan nilai aset yang tertekan saat ini, termasuk aset batu bara dan non-batu bara. Sementara utang saat ini sekitar US$1,8 miliar, belum termasuk OWK yang akan dikonversi menjadi ekuitas pada tahun 2024.

“Jadi nilai wajar di masa pandemi dan kondisi pasar saat ini dapat dikisarkan pada US$5 miliar dikurangi US$1,8 miliar utang, atau sama dengan US$3 miliar hingga 3,5 miliar. Setara dengan harga saham sekitar Rp500 per saham dengan diskon. Jika OWK juga disertakan maka nilai wajarnya adalah sekitar US$2,5 miliar atau sekitar Rp350 per saham,” tulis manajemen BUMI dalam laporan hasil paparan publik.

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics