LPS: Likuiditas Perbankan di Masa Covid-19 Mulai Membaik

0
354

Otoritas fiskal, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah berupaya membantu sistem pebankan di masa Covid-19 ini agar likuiditasnya cukup baik. Dengan demikian, perbankan bisa menyalurkan lagi kredit ke sistem perekonomian kita.

“Kendati pertumbuhan kredit masih negatif, tapi sudah ada tanda-tanda pertumbuhan kredit akan mulai bergairah. Itu yang dipastikan otoritas fiskal, moneter dan pemerintah agar uang yang masuk dalam sistem perekonomian masuk ke sektor riil. Bunga diusahakan turun sehingga sektor riil makin bergairah,” kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (11/12).

Purbaya mengatakan, dalam masa pandemi ini terutama dari Maret hingga Juni 2020, industri perbankan tertekan dengan sangat signifikan. Seolah-olah likuiditas di pasar kering. Banyak bank yang kesulitan likuiditas dan berdasarkan pengalaman Purbaya ada beberapa bank yang rush.

Pada waktu itu, kata Purbaya, masyarakat mengalami kepanikan. Akan tetapi, pada bulan-bulan saat ini tejadi perbaikan perekonomian yang signifikan di sistem finansial. Lantas apa sebenarnya yang terjadi?

Baca Juga :   Menkes Budi Gunadi: Status Pandemi Level I Sudah Berjalan Hampir 12 Bulan

“Laju uang pemerintah di bank sentral kita lihat itu naik cukup tinggi lebih dari Rp 300 triliun hingga April-Mei 2020. Ini bisa digunakan pemerintah untuk perekonomian,” kata Purbaya.

Uang pemerintah di BI itu, kata Purbaya, lantas dipindahkan ke bank yang sedang kesulitan likuiditas agar kembali ke sistem perekonomian perbankan. Jika dilihat data pada Mei-Oktober 2020, dana pemerintah di BI turun dari Rp 300 triliun lebih mendekati ke sekitar Rp 160 triliun dan naik lagi sekitar Rp 200 triliun.

Pada dasarnya, kata Purbaya, dana pemerintah yang berjumlah ratusan triliun yang disuntik ke sistem perekonomian berdampak pada perbaikan di likuiditas perbankan. “Pada saat bersamaan BI menambah atau setidaknya memberi dampak yang cukupsignifikan,” kata Purbaya.

Leave a reply

Iconomics