
Tren Industri Medis 2021

Ilustrasi Covid-19/Dok. covid19.go.id
Tren biaya medis pada tahun depan akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam “2021 Global Medical Trends Survey” yang dirilis Willis Towers Watson, sejumlah penyakit dapat memicu perubahan biaya kesehatan dan perilaku praktisi medis.
Survei yang dilakukan terhadap 287 perusahaan asuransi terkemuka dari 76 negara, dengan 29% respondennya berasal dari negara-negara Asia Pasifik memaparkan hampir setengah dari perusahaan asuransi (49%) yang disurvei di Asia Pasifik memperkirakan kenaikan biaya medis akan tetap konstan selama tiga tahun ke depan, sementara 40% memperkirakan biaya yang akan terus meningkat.
Penyakit kanker (79%) menempati urutan pertama yang mempengaruhi biaya kesehatan di Asia Pasifik. Lalu penyakit kardiovaskular dan gangguan muskuloskeletal & jaringan ikat yang diungkapkan oleh responden masing-masing sebanyak 76% dan 42%.
Survei tersebut juga menyoroti penggunaan layanan yang berlebihan oleh praktisi medis, serta terlalu banyak rekomendasi perawatan kesehatan dikutip sebagai salah satu pendorong biaya paling signifikan, menurut survei yang dilakukan pada 75% responden. Di saat yang bersamaan, lebih dari setengah responden atau 55% juga melihat bagaimana anggota yang diasuransikan menggunakan perawatan secara berlebihan, yang menyebabkan biaya kesehatan semakin naik.
Selain itu, faktor teratas yang mempengaruhi biaya perawatan kesehatan dan berada di luar kendali pemberi kerja dan vendor berupa motif mencari keuntungan dari penyedia layanan kesehatan muncul di tempat pertama, seperti disampaikan oleh 52% responden, diikuti oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk teknologi medis (49%) dan pengendalian serta pengobatan selama epidemi dan pandemi global (37%).
“Pandemi telah sangat meningkatkan kesadaran individu akan kesadaran dan kebersihan perawatan kesehatan pribadi. Situasi ini juga semakin mempercepat adopsi dan penggunaan telehealth, yang dapat membantu mengimbangi potensi biaya yang lebih tinggi dengan cara yang lebih efisien bagi mereka yang diasuransikan, untuk mengakses dan menggunakan perawatan kesehatan di masa mendatang,” kata Head of Health & Benefits, Indonesia di Willis Towers Watson Dewita Anggraeni dalam siaran pers.
Ia juga mengatakan BPJS Kesehatan memberikan pertanggungan untuk semua perawatan medis terkait Covid-19, yang membantu menstabilkan biaya, meskipun diharapkan permintaan perawatan kesehatan swasta terus berlanjut.
Leave a reply
