BPS: Setelah Deflasi 3 Bulan Berturut-Turut, Oktober 2020 Terjadi Inflasi 0,07%

1
127

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2020 menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan pemantauan BPS di 90 kota inflasi, pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07%.

“Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2020 (Januari-Oktober) sebesar 0,95% dan inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 1,44%,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam keterangan resminya, Senin (2/11).

Suhariyanto mengatakan, dari 90 kota yang dipantau, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) yaitu 1,04% dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat) dan Jember (Jawa Timur) yaitu 0,01%.

Sementara itu, kata Suhariyanto, untuk deflasi tertinggi terjadi di Manokwari (Papua Barat) sebesar -1,81% dan deflasi terendah terjadi di Surabaya -0,02%. Lalu apa yang menyebabkan deflasi di Manokwari itu? “Penyebab utamanya adalah turunnya tariff angkutan udara yang memberikan andil sebesar -0,80%,” kata Suhariyanto.

Pergerakan inflasi dari bulan ke bulan, kata Suhariyanto, terutama setelah 3 bulan (Juli-September 2020) berturut-turut mengalami deflasi, maka pada Oktober ini terjadi inflasi meski tipis yaitu 0,07%.

Baca Juga :   Diskon Harga Listrik Dorong Deflasi Tahunan dalam 25 Tahun Terakhir

Secara tahunan inflasi 1,44%, kata Suhariyanto, sedikit meningkat dibanding posisi September 2020 yang mencapai 1,42%. Akan tetapi, inflasi secara tahunan itu dibandingkan dengan Oktober 2019 yang mencapai 3,13% tergolong rendah.

Inflasi menurut kelompok pengeluaran dari 11 kelompok, 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan 5 kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Dari 6 kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi itu, tertinggi terjadi di makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29%, disusul penyediaan makanan dan minuman restoran 0,19%, dan kesehatan 0,15%.

Sementara 5 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terjadi pada perumahan, air listrik dan BBM rumah tangga sebesar -0,04%, lalu perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga sebesar -0,03%, kemudian transportasi -0,14 dan komunikasi dan perawatan pribadi serta jasa lainnya -0,11%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

1 comment

Leave a reply

Iconomics