Trisula Corporation Sumbang Alat Kesehatan untuk Perangi Covid-19

0
2049
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Trisula Corporation akan menyalurkan donasi berupa 100 ribu masker non-medis, 5.000 baju alat perlindungan diri (APD), dan 500 ranjang rumah sakit termasuk 100 matras sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah menangani Covid-19. Bantuan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan.

Trisula Corporation merupakan pemilik saham mayoritas di 3 perusahaan publik, yaitu PT Trisula International Tbk (kode emiten, TRIS), PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), dan PT Chitose Internasional Tbk (CINT). “Kami harap melalui program ini dapat membantu mereka yang membutuhkan,” kata Direktur Utama TRIS, Santoso Widjojo dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/4).

Masker non-medis yang diproduksi Trisula Corporation, kata Santoso, merupakan masker yang bisa digunakan berulang sampai 30 kali pencucian normal. Masker ini menggunakan bahan kain woven polyester, water repellent, dan anti-mikroba yang bersertifikat Oeko-Tex dan Bluesign Approved yang diproduksi PT Trisula Textile Industries Tbk dan dijahit PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry yang merupakan anak usaha dari TRIS.

Baca Juga :   Sinar Mas Agribusiness and Food Berikan Dana Beasiswa untuk Siswa di Kapuas Hulu

Menurut Santoso, Trisula Corporation menargetkan akan menyumbangkan sebanyak 100 ribu masker non-medis kepada mereka yang masih harus beraktivitas untuk terus menjalankan perekonomian Indonesia. Adapun pada 21 April mendatang, masker non-medis tersebut rencananya akan diberikan kepada sekitar 10 ribu pekerja di jalan yang membutuhkan untuk mengurangi risiko penyebaran.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BELL, Karsongno Wongso Djaja mengatakan, masih banyak yang harus bekerja dan beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 ini di mana secara tidak langsung terus menopang kinerja perekonomian nasional.

“Oleh karena itu, gerakan CSR ini merupakan peran serta kami sebagai perusahaan tekstil yang sudah beroperasi sejak tahun 1968 dengan keahlian yang dimiliki untuk membantu pemerintah dalam menghadapi kondisi pandemi ini. Selain itu kami berharap kontribusi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri terhadap masker non-medis dan APD baju hazmat,” kata Karsongno.

Selain masker non-medis, Trisula Corporation bekerja sama dengan Yayasan Hope Indonesia juga memproduksi APD baju hazmat yang akan diberikan untuk para tenaga kesehatan. APD baju hazmat ini terbuat dari kain woven polyester memiliki kualitas anti-mikroba, tahan air, dan reusable, bisa digunakan berulang sampai 25 kali pencucian normal. Produksi APD baju hazmat ini telah dimulai pada awal bulan April 2020.

Baca Juga :   Cegah Penyebaran Corona, Inilah Servis Blue Bird

Tidak hanya APD masker non-medis dan baju hazmat saja, Trisula Corporation melalui PT Chitose Internasional Tbk (CINT) juga turut membantu rumah sakit kecil di Indonesia yang membutuhkan hospital bed sebanyak 500 unit dengan matras khusus C-PRO sebanyak 100 unit. Di mana nantinya setiap rumah sakit terpilih akan menerima maksimal 10 unit hospital bed (termasuk matras khusus C-PRO) per rumah sakit. Matras khusus/Kasur sehat C-PRO’ ini memang dirancang untuk ranjang rumah sakit karena selain dibuat nyaman untuk pasien juga bahannya anti-bakteri, breathable, non-toxic dan bisa dicuci.

Kemudian Direktur Utama CINT Dedie Suherlan, menambahkan, sebagai produsen furniture bertaraf internasional, perusahaan turut berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif dalam menyumbangkan ranjang khusus rumah sakit serta matras khusus C-PRO sesuai keahlian perusahaan di bidang furniture.

“Jadi, sebagai salah satu tanggung jawab sosial Trisula Corporation untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19, kami membuat program donasi 100.000 masker non-medis, 5.000 APD baju hazmat, dan 500 hospital bed (termasuk matras berupa Kasur Sehat C-PRO) dari TRIS, BELL, dan CINT. Diharapkan situasi ini dapat cepat kembali normal dan kami dapat terus berkontribusi terhadap perindustrian di Indonesia,” kata Dedie.

Leave a reply

Iconomics