Kuartal Pertama 2020, Kinerja Keuangan Tunas Ridean Lesu Karena Covid-19

0
809
Reporter: Petrus Dabu

Satu per satu emiten mulai merilis kinerja keuangan untuk periode Januari-Maret 2020. Dampak pandemi Covid-19 yang mulai menyerang Indonesia pada Maret lalu pun sudah tergambar pada kinerja emiten.

Emiten dealer dan rental kendaraan, PT Tunas Ridean Tbk, misalnya, pada tiga bulan pertama tahun ini membukukan kinerja keuangan yang lesu. Baik pendapatan maupun laba perusahaan turun.

Mengutip siaran pers, emiten dengan kode saham TURI ini membukukan pendapatan sebesar Rp 3,17 triliun, turun 11,19% dibandingkan kuartal pertama 2019 yang sebesar Rp 3,57 triliun.

Laba bersih perusahaan juga anjlok 22% menjadi Rp 125 miliar, dari Rp 160 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.

“Laba Grup pada kuartal pertama 2020 turun 22% disebabkan oleh melemahnya kontribusi dari bisnis otomotif, bisnis pembiayaan dan bisnis sewa, mencerminkan kondisi perdagangan yang lemah di semua unit bisnis, yang kemudian diperburuk oleh dampak Covid-19 sejak kasus pertama di Indonesia dikonfirmasi pada bulan Maret,” ujar Rico Setiawan, Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk dalam siaran pers, Senin (27/4).

Baca Juga :   Dua Emiten Tekstil Ini Pendapatannya Turun, Tetapi Laba Bersih Naik dan Makin Membaik

Rico menjelaskan laba Grup dari bisnis otomotif turun 17% menjadi Rp 79,3 miliar, disebabkan oleh penurunan penjualan. Pasar mobil nasional turun 7% menjadi 237.000 unit, sementara penjualan mobil baru Grup turun 16% menjadi 10.758 unit. Pasar nasional perdagangan motor turun 7% pada kuartal pertama tahun ini menjadi 1,6 juta unit. Penjualan sepeda motor Grup, yang terutama berlokasi di Sumatra turun 14% menjadi 48.843 unit.

Kontribusi laba dari bisnis rental juga turun 35% menjadi Rp 9,4 miliar, disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Jumlah armada rental sedikit turun menjadi 8.066 unit.

Perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki Grup yaitu Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp 36,3 miliar, 28% lebih rendah dari tahun lalu terutama akibat dari perubahan peraturan seputar praktik penagihan, termasuk relaksasi atas angsuran pinjaman sebagai salah satu tanggapan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jumlah pembiayaan baru naik 5% menjadi Rp7,3 triliun.

Baca Juga :   Kuartal Pertama 2020, Pendapatan Arita Prima Indonesia Naik 10,94%

“Manajemen akan memantau dengan cermat perkembangan wabah Covid-19 dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya pada bisnis grup sejauh/sebisa mungkin,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics